Sunday, February 12, 2017

Hubungan Keragaman Struktur dan Fungsi Jaringan Epidermis Daun Tanaman Tembakau (Nicotiana tobacco)



Jaringan epidermis 

Jaringan epidermis merupakan jaringan yang ada di permukaan organ tumbuhan seperti akar, daun, batang, buah, dan bunga. Epidermis tersusun satu sel saja, bentuknya yang bermacam macam ada yang berlekuk-lekuk, isodiametris (memanjang) dan lain-lain. Di dalam epidermis terdapat vakuola yang besar yang letaknya ada di tengah dan tidak mengandung plastida . Ciri khas sel epidermis adalah sel–selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding sel epidermis ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di bagian yang menghadap ke permukaan tubuh, dan ada yang semua sisinya berdinding tebal dan mengandung lignin.
Penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis merupakan penebalan sekunder yang terdiri dari selulosa yang tampak seperti garis garis lamela. Pada tanaman kering seperti xerophita, penebalan tidak hanya mengandung selulosa saja, tapi juga mengandung zat kitin. Umumnya penebalan akan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula, sehingga epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan menjadi terbatas.
Beberapa bentuk khusus sel epidermis yang telah berubah struktur dan fungsinya diantaranya adalah: stomata (mulut daun) yang berperan sebagai tempat pertukaran gas dan uap air, trikoma yang berupa tonjolan epidermis dan tersusun atas beberapa sel yang mengalami penebalan sekunder. Trikoma ini berperan sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat seperti terpen, garam, dan gula; rambut akar merupakan tonjolan epidermis akar yang memiliki dinding sel tipis dengan vakuola besar. ]aringan epidermis tetap ada sepanjang hidup organ tertentu vang tidak mengalami penebalan sekunder. Pada beberapa tumbuhan vang berumur panjang, epidermis digantikan oleh jaringan gabus, bila batangnya menua.
Pada tumbuhan jenis tertentu, lapisan epidermis tidak hanya mengandung air, melainkan adanya kandungan lilin yang berfungsi agar air tidak dapat masuk ke dalam lapisan tersebut, Sel-sel inti epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat tambahan lain yang biasa disebut dengan derivat epidermis.
Daun tumbuhan merupakan organ yang paling banyak ditemukan epidermisnya. Sebagian sel-sel epidermis dapat berbentuk khusus dan memiliki keistimewaan fisiologi, terutama bila memiliki fungsi tertentu. Sel-sel penjaga stomata berbentuk ginjal atau halter, tergantung dari spesies. Sel-sel ini dapat mengerut dan membesar, tergantung bagaimana aliran udara dan uap air diatur oleh tubuh daun. Pergerakan ini akan membuka atau menutup lubang stoma. Sebagian sel-sel epidermis juga dapat membentuk trikomata, yang biasa disebut awam sebagai rambut atau bulu pada tumbuhan. Jika terdapat di daun orang menyebutnya sebagai rambut daun dan jika terdapat di batang disebut rambut batang. Trikomata juga dapat mengeras menjadi duri.
Epidermis memiliki beberapa struktur khas memiliki stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah. Epidermis merupakan pelindung terhadap pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu pertumbuhan seperti kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara dan serangan hama penyakit.

Hubungan Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Epidermis.

  
 
 
   
Pada atas dan bawah daun tembakau (Nicotiana tobacco) di temukan adanya trikoma sebagai bentuk modifikasi sel epidermis yang berupa rambut-rambut. Trikoma yang ditemukan pada daun tembakau (Nicotiana tobacco) berupa trikoma kelenjar. Hal ini berhubungan dengan sifat makroskopik pada permukaan daun tembakau ada rambut-rambut halus yang terasa lengket saat dipegang yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap musuh-musuh dan gangguan hewan. Trikoma terletak secara acak atau tidak membentuk sebuah satu keterkaitan dengan trikoma lain. Hal ini yang menyebabkan secara makroskopis daun tembakau (Nicotiana tobacco) bersifat lentur.
Selain trikoma kelenjar, pada permukaan atas dan bawah daun tembakau (Nicotiana tobacco) dapat ditemukan juga stomata sebagai derivate dari epidermis. Fungsi stomata yaitu sebagai tempat  terjadinya respirasi (pertukaran gas) dan transpirasi (proses penguapan air). Dapat diketahui bahwa permukaan bawah daun memiliki lebih banyak stomata daripada pada permukaan atas daun. Hal ini disebabkan oleh lingkungan tempat tumbuhnya tanaman. Pada tanaman tembakau (Nicotiana tobacco) tempat hidupnya didaerah daratan atau daerah yang cukup kering bukan di perairan. Stomata pada permukaan daun tembakau pada setiap sel penjaga dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang ukurannya tidak sama sehingga stomata pada daun tembakau (Nicotiana tobacco)  termasuk ke dalam golongan tipe anisositik (cruciferous).
            Pada tanaman tembakau (Nicotiana tobacco) di ketahui bahwa struktur permukaan atas daun dan permukaan bawah daun secara makroskopik berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena fungsi dari epidermis bagian permukaan atas dan bawah daun yang berbeda. Pada permukaan atas daun tembakau terkena cahaya matahari secara langsung, sehingga jaringan epidermis yang ada di permukaan atas daun tidak melakukan fotosintesis, tetapi melakukan transpirasi untuk mengurangi penguapan. Fotosintesis dilakukan dibagian permukaan bawah daun. Karena jika tanaman yang berada di tempat terkena cahaya secara menyeluruh melakukan fotosintesis dan transpirasi di bagian atas  maka sel-selnya akan mengkerut . Hal inilah yang mengakibatkan struktur secara makroskopik berbeda, karena secara mikroskopik jaringan epidermis daun mempunyai struktur yang berbeda sesuai dengan fungsi dan adaptasi dengan lingkunganya.
DAFTAR PUSTAKA
·         Buku ajar mahasiswa. 2016. Keragaman Jaringan Epidermis. Semarang: Universitas PGRI Semarang
·        A.fahn, 1995, Anatomi Tumbuhan, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press

1 comment: