Tuesday, February 21, 2017

NATOMI STRUKTUR JARINGAN MERISTEM BESERTA PERKEMBANGAN DAN ADAPTASI TANAMAN KECAMBAH

Jaringan Meristem

   kecambah akar kacang tanah  memiliki struktur luar yang disesuaikan dengan lingkungan hidup serta fungsi, hal ini bisa dilihat secara makroskopis dan mikroskopis. Pada tahap perkembangan embrio, semua sel mengalami pembelahan. Pertumbuhan dan perkembangan sel lebih lanjut menunjukkan adanya diferensiasi menjadi bagian khusus tumbuhan dan juga masih ada sel yang bersifat embrional yaitu mampu membelah secara terus menerus. Jaringan yang bersifat embrional ini disebut jaringan meristem. Sel jaringan meristem biasanya berdinding tipis, bentuknya lebih isodiametris dibandingkan dengan sel jaringan dewasa, dan relatif lebih banyak mengandung protoplasma.
Sel meristem melakukan pembelahan secara tidak terbatas dan akibatnya sel-sel bar uterus menerus bertambah pada tubuh tumbuhan. Meristem dapat ditemukan dalam fase istirahat sementara, misalnya pada tumbuhan tanaman yang menjadi dorman dalam musim tertentu dan padakuncup aksiler yang mungkin tetap dalam keadaan dorman bahkan selama fase aktif tumbuhan tersebut.

Pembagian Meristem

meristem dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi 3 yaitu:

a.        Meristem pucuk, terdapat pada bagian pucuk akar dan batang
b.        Meristem interkalar, terdapat diantara jaringan dewasa
c.        Meristem lateral, letaknya sejajar dengan permukaan organ

Menurut asal usulnya, meristem dapat dibedakan menjadi:

1.   Meristem primer adalah sel yang berkembang secara langsung dari    sel bersifat embrional dan tetap bersifat embrional
2.   Meristem sekunder adalah jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa yang masih tetap dapat berdiferensiasi.
Meristem bedasarkan asalnya dapat terbagi atas 3 bagian yakni Promeristem, Meristem Primer dan Meristem Sekunder. Promeristem adalah jaringan yang telah ada pada saat tumbuhan masih dalam keadaan fase embrio atau masih dalam tingkat embrio.  Meristem Primer adalah jaringan yang ditemukan pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih membelah yang terdapat pada bagian ujung akar dan bagian ujung batang, sehingga menyebabkan tumbuhan tumbuh dengan tinggi. Meristem Sekunder adalah jaringan ini merupakan jaringan yang berasal dari meristem primer yang merupakan hasil perkembangan dari meristem primer, contonya cambium

Fenomena makroskopik dan makroskopik kecambah akar kacang tanah (Arachis hypogaea L)

   Kecambah akar kacang tanah  memiliki struktur luar yang disesuaikan dengan lingkungan hidup serta fungsi, hal ini bisa dilihat secara makroskopis dengan arah tumbuh akar yang lurus ke bawah menuju gravitasi bumi karena sesuai fungsinya untuk menyerap zat hara dari dalam tanah. Sedangkan pada akar nafas tumbuhan bakau  memiliki struktur akar bentuk tebal tidak terlalu lentur, dan Lunak bergabus. Hal ini disesuaikan dengan fungsinya yaitu untuk menghisap O2 dan mencegah dari abrasi yang sesuai dengan lingkungan hidupnya di daerah pesisir pantai dan rawa-rawa atau di daerah perairan. hubungan fenomena makroskopik ujung akar tumbuhan dengan struktur jaringan penyusunnya adalah keduanya sama-sama memilki jaringan meristem yang sama, hanya saja sel sel penyusunnya melakukan adaptasi sesuai lingkungan tempat hidupnya”.

Model Hubungan Fenomena makroskopik dan struktur mikroskopis meristem

Hubungan Fenomena makroskopik dan struktur mikroskopis meristem memiliki keterkaitan. Hal ini bisa dilihat dari cara hidup tumbuhan, meristem pada akar, dan statolith yang saling berkaitan sebagai suatu adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup tumbuhan. Pada hubungan fenomena makroskopik dan struktur mikroskopik meristem, diketahui adanya sel-sel kolumela. Sel-sel kolumela adalah sel di akar yang menunjukkan polaritas struktural dengan gravitasi dan dapat mengirimkan informasi yang berhubungan dengan kekuatan gravitasi. Sel kolumela, memilki statolit yaitu sejenis pati yang mengandung plastid yang dapat mengatur arah tumbuh pada akar.
Arah sel statolit akan bersinergi dengan arah tumbuh akar. Untuk hubungan tebal tipisnya tudung akar dengan arah tumbuh tumbuhan adalah semakin tebal permukaan tudung akar, maka arah pertumbuhanya semakin searah dengan gaya gravitasi. Pada akar kecambah kacang tanah yang hidup di tempat kering, maka statolit akan menyebabkan arah tumbuh akar ke bawah yang bertujuan untuk mencari air dari tanah, dan hal tersebut menyebabkan tudung akar tebal karena arah tumbuh akar searah dengan gaya gravitasi, jadi sel kolumela dan statolith tetap berukuran besar. Sedangkan pada akar nafas tumbuhan bakau  yang hidup di tempat basah atau perairan seperti didaerah rawa atau pesisir pantai, maka statolith menyebabkan akar nafas tumbuhan bakau  tumbuh kearah atas yang bertujuan untuk mencari oksigen yang ada di udara, dan hal tersebut menyebabkan tudung akar lebih tipis karena arah tumbuh akar berlawanan atau tegak lurus dengan gaya gravitasi maka sel kolumela harus mengeluarkan energi untuk tumbuh melawan gaya gravitasi, jadi sel kolumela dan statolith ukurannya lebih kecil yang menyebabkan tudung akar pada akar nafas tumbuhan bakau  bersifat tipis.





No comments:

Post a Comment